Wednesday, January 19, 2011

19hb Jan dan bungkusan biru.

"aik..hadiah siapa?..hari ini bukan besday aku.."
Tetiba kawan kedengaran suara garau kawan baik aku. hampir telempar pen di tangan ku.

"bongok ni..tekejut aku!.."

"hahaha..itu pun tekejut...ehh..siapa bagi? besday kau ka?? err..lambat lagi kan??.."sambil tangannya membelek-belek kalender di atas meja ku yang berterabu.

"kau ni..besday aku pun nda ingat...bukan untuk aku lah..kau lupa ka hari ni tanggal berapa?"kataku sambil menjeling dia.

"hari ini??...19...hahahhahahaha...sudah-sudahlah..kau ni..dia sudah lama pergi la sayang oii..."sambil mengusap lembut ubun-ubun kepala ku. Aku diam.

"do u realize its been how long...he left u?? witout a words..a gud bye...tiada apa-apa kawan.."katanya lagi. Tangannya yang kasar masih lagi mengusap lembut ubun-ubun kepala ku.

Aku diam. Perlahan-lahan aku menyandar diri di kerusi ku yang empuk. Aku merenung bungkusan besaiz kotak kasut yang berbalut kertas biru. Itu warna kesukaan si dia.

"just let it go..please dear...let it go..dia tu sudah sangat lama..bertahun-tahun sudah.. tiap tahun tanggal 19 jan..kau mesti beli hadiah untuk dia...tapi aku tengok tidak pernah berhantar...untuk apa???...aku rasa tidak pernah sekali pun kau hantar...untuk apa dear??...dia sudah lama lupa kau....kau sudah tidak wujud dalam dia...please la...wake up!.."kata suara garau itu. Tangan kasarnya kini menepuk-nepuk bahu ku. Dan aku hanya mampu diam dan mengumpul kekuatan untuk menahan sebak.

"setiap tahun pun begini..sudah masa kau lupakan semua tu...and move on..buka hati untuk melihat orang lain dan bagi peluang hati kau senyum..."katanya lagi.

"kita sudah lama kenal..sudah puas aku tengok kau belakun untuk cover sunyi hati kau tu..walaupun kau bilang kau happy sekarang dengan hobi baru kau..tapi ni..dalam hati ni...kau saja yang tau..."katanya lagi sambil menepuk dadanya perlahan.

Aku diam. Tidak tahu mahu berkata apa. Perlahan-lahan dia mengusap lembut ubun-ubun kepala ku lagi., kemudian dia pergi senyap..hanya tinggal bau grease dan diesel.

Aku menarik nafas dalam-dalam terasa sangat berat. Ku hembus perlahan. Aku merenung bunkusan biru di atas meja. Air mata sudah tidak tertahan lagi. Kabur. Sebak.

"aahhh...hati kita sangat kasihan..." bisik ku perlahan.

Wednesday, January 5, 2011

Mereka seolah berperang

Merekaseolahberperangdengansesamamerekamasing-masingmeneka-nekasiapasalahsiapaterasahatimanalukadimanamahumencaripenawarnya

Merekaseolahberperangdipentasyangmerekasama-samabuatdenganmengumpulpapan-papanlapisdantiang-tiangbeliandisatumasadulusama-samamemegangtukulbertangkaibesibermandipeluhlantaransinarmataharidansimbahanhujan

Merekaseolahberperangdanberlarikesanasinitidaktahumahuberkataapalantascubaberlindungdibalikbayangegomasing-masingdansemuadiamwalauberbarisdibarisanyangsamasambilmenjunjungkain-kainrentangyangpanjang.