"kau pernah rasa menyesal?.."tiba-tiba dia bersuara. Dia merenung jauh ke lautan gelap yang di hiasi lampu-lampu dari kapal yang berlabuh.
"haahh?..."aku tidak dapat menangkap maksud pertanyaan nya.
"pernah kau menyesal atas apa yang terjadi?...keadaan kau sekarang?."tanyanya lagi. Dia memandang aku sekilas dan merenung semula lampu-lampu dari kapa yang berlabuh di situ.
"menyesal?.."aku senyum. Aku meneguk minuman ku perlahan. Aku merenung dia. Dia merenung jauh ke laut malam. Aku senyum.
"aku tidak pernah rasa menyesal..walau sedikit..kau pun tahu kan apa punca sebenar aku jadi begini...tapi aku tidak menyesal..dan aku pun tidak akan salahkan kau.."kataku. Aku membuang pandangan ke laut malam. Cantik. Lampu-lampu dari kapal yang berlabuh umpama bintang.
"aku tidak mau kau susah...itu sebab aku kadang berkeras sama kau..aku harap kau faham...bisuk lusa kita nda dapat jangka..pun aku tidak tau sampai bila kita ada di sini.."sayu saja suaranya.
"aku tau bah..aku faham...cukup banyak sudah kau tolong aku juga..aku pun tidak minta apa-apa dari kau...just be my friend dan sentiasa sokong aku..."aku menghirup perlahan minuman ku. Dan dia tetap tetap memandang jauh ke laut malam.
"aku tau aku tidak layak mau minta maaf sama kau..itu sebab aku nda pernah ucap..kenapa kau masi mau bekawan sama aku?.." tanya nya lagi. Dia merenung aku. Aku membalas renungan itu. Kemudian aku memandang laut.
Aku diam. Aku mencari-cari jawapan di lautan luas itu. Aku hanya nampak lampu-lampu berkelip-kelip. Sunyi.
"biarlah... tidak juga mati tu kalau aku kita masih kawan kan... just hargai apa yang kita ada..dan pernah ada.. kalau kau ucap maaf pun, belum tentu aku akan maafkan kau.." aku tengok dia. Dia tengok aku. Sunyi.
Aku memaling menikmati udara dan gelapnya lautan malam itu. Lampu-lampu dari kapal yang berlabuh seolah berbicara sesuatu. Dia diam. Aku diam.
Masa tidak mungkin mengubat semua. Dan kata maaf itu tidak akan pernah ada. Bisik hati ku.
No comments:
Post a Comment