Tuesday, January 17, 2012

Aku kesabaran.batu.dahan.ranting dan daun.

Sejak hari itu,
kesabaran ini menjadi sangat panjang dan lama.
Sejak aku berundur beberapa langkah dan duduk bersila kadang mencangkung kadang bersimpul
Sambil memerhati kiri..kanan ku dan kadang mendongak langit yang kadang biru kadang kelabu.

Sejak hari itu,
kesabaran ini sangat panjang dan lama.
Sejak ada batu-batu kecil dan besar tergolek dan kaku di depan jalanan ku.
Sejak ada ranting dan dahan kayu jatuh dan kaku di depan jalanan ku.
Sejak ada daun-daun besar kecil melayang dan baring kadang mengelepar di jalanan ku.
Dan aku terpaksa sabar...

Sejak hari itu,
kesabaran ini sangat panjang dan lama.
sedangkan boleh saja aku melangkah kejalanan lain di kiri atau kanan ku
untuk aku terus berjalan ke depan sana..
aku boleh saja menolak jatuh orang-orang yang berjalan di kiri atau kanan jalan itu..
yang ada berjalan laju terus memandang depan..
yang ada berjalan perlahan kadang melihat kiri kanan..
yang ada berjalan teragak-agak,ragu-ragu kadang berhenti..
yang ada berjalan kadang duduk ,kadang laju kadang perlahan..
sedangkan di jalanan orang-orang itu sangat jelas tiada batu.tiada dahan atau ranting.tiada daun-daun.

Sejak hari itu,
kesabaran ini sangat panjang dan lama.
aku perlu tetap dengan jalanan ku ini
walau ada batu.dahan dan ranting.ada daun-daun..
mungkin di dudukan ku ini aku dapat mengumpul sesuatu daripada orang-orang yang berjalan di kiri dan kanan ku..untuk aku berjalan lagi di satu hari..
dan aku akan menunggu hingga batu.dahan.ranting dan daun-daun itu hancur.reput.dan rapuh..

Aku dan kesabaran ini akan berbual panjang bercerita pasal batu.dahan.ranting dan daun.

Thursday, November 10, 2011

Aku Sudah Datang

Aku Sudah Datang...
wahai jeti kayu yang usang yang kini
sudah menjadi jeti batu simen konkrit...
adakah kamu rindu aku?
kerna sesungguhnya aku sangat rindu kamu..
banyak sudah air mata tawa ria rajuk ku simpan
untuk kamu wahai jeti ku..
cerita tentang dunia di sana dan cerita tentang dunia kita
yang sangat berbeza..
tentu kamu sangat suka mahu mendengar...
awan biru kadang kelabu...
angin petang bertiup perlahan...
sejuk suam air tawar masin...
anak-anak ikan yang cuba-cuba menggigit tapak kaki yang kasar...
aku sudah datang..dan kita bakal berbicara lagi....

Friday, April 1, 2011

Aku diam, salah... Aku bersuara, salah.

"sedih aku jooo..." "kenapa?" tanya nya. "sedih aku..ya lah, orang macam kondem aku jahat...bekawan ndak ikhlas jooo..."

"hahaha....sejak bila kau ambik peduli itu semua juga...hahahaha..." besar pula hilai tawa nya.



"kau ni....aku sudah la jarang-jarang datang sini...bukan jarang tapi macam sangat lama kan.. macam ndak best joo perasaan ku..." kata ku perlahan.



Aku memandang jauh-jauh di hujung pertemuan sungai dan laut. Cuba-cuba mengintai kalau-kalau ada kapal scow datang membawa himpunan balak. Tapi tiada. Sunyi saja. Tenang saja. Hanya kadang-kadang ada anak-anak ikan timbul di permukaan air mencuri pandang.



Angin petang dan awan sedikit mendung memilukan lagi perasaan ku. Aaahh..cuaca sekarang sangat tidak menentu. Sungguh payah untuk bertemujanji dengan matahari. Rindu sangat rindu pada matahari.



"kenapa juga?... apa yang kau buat?.." tanya nya perlahan. Angin petang membelai lembut rambut lurus ku.



"ntah la ba juga..mungkin aku bukan kawan yang baik, tidak jujur, tidak ikhlas kawan dengan orang.. mungkin aku sudah sakitkan hati kawan aku...ndak tau la ba... sedih wooo.. "



"diam-diam pun susah..banyak cakap pun susah..jadi mau macam mana?? mau bekawan dengan semua orang pun susah...mungkin aku yang ndak bagus kan..di mana-mana aku ada,pasti ada yang berantakan..." luahku. mata rasa pedih. kabur-kabur pandangan. Aku menarik nafas dalam-dalam, dan ku lepas perlahan. Ku dongak langit, mendung. Tapi hembusan angin tetap sama, nyaman dan membelai setiap helaian rambutku.

"ndak apa lah..biarkan ja lah apa orang mau cakap..yang penting kau ndak kacau durang kan...." katanya sayup-sayup kejauhan. Aku mangangkat muka. Ku toleh kiri dan kanan. Aahhhh..dia pergi lagi.

Sunday, March 20, 2011

those were the days... KAWAN

Those were the days..tika bersama KAWAN-KAWAN...




kadang-kadang tu terasa sangat rindu mau berkumpul dan berkongsi minat yang sama dgn kawan-kawan yg cukup hebat dengan personaliti masing-masing. Semua sudah tidak sama. Mungkin kebizian yang nelampau atau mugkin... aahhh ndak mau fikir. Harap semua Kawan-kawan yg hebat-hebat ni dapat apa yang diorg mau dan impikan... ya terasa sangat rindu akan hari-hari itu....

Sunday, February 20, 2011

Wednesday, February 16, 2011

Perempuan itu...

Perempuan itu...sudah lama di situ..
Dia berjalan-jalan tanpa sepatu, kekiri kemudian kekanan...
Kadang-kadang, dia duduk...kadang-kadang, dia berdiri...
Kadang-kadang, dia bersandar pada dindng usang dan kotor di situ...
Kadang-kadang, dia berbaring..limpang-limpang di siring-siring lorong berbau itu....

Perempuan itu...sudah lama di situ..
Aku selalu nampak dia..dia pun selalu nampak aku..
Kadang-kadang, kami bertukar senyum...kadang-kadang, kami hanya berbalas gerak kening...

Perempuan itu..sudah lama di situ...
Dia duduk-duduk, sambil di tangan nya memegang sesuatu...
Ada orang limpas-limpas, dan menjeling jijik ke arahnya...
Tapi dia tetap duduk-duduk di situ, sambil tangannya mencengkam erat sesuatu di tangannya...

Perempuan itu...sudah lama di situ...
Tapi hari ini dia senyum-senyum sama aku...aku senyum-senyum balik sama dia...
"kijap lagi laki ku datang ambik aku nong...lamanya aku menunggu..naaa datang juga dia...kijap-kijap datang la dia tu nong...."
Dan aku mengangguk dan senyum..."bagus la..lama sudah kau tunggu kan..."

Perempuan itu...sudah lama di situ...
Dan tetap di situ...dan aku melihat dia lagi di situ...
Tapi...kaku..keras..dan tangannya masih erat menggenggam sesuatu...
Orang-orang berganti-ganti mau melihat dia...sebelum dia di balut plastik hitam...
Dia betul-betul sudah di ambil..tapi bukan oleh lakinya...
Tapi.. oleh DIA...yang sudah terlalu lama melihat perempuan itu di situ......

Wednesday, January 19, 2011

19hb Jan dan bungkusan biru.

"aik..hadiah siapa?..hari ini bukan besday aku.."
Tetiba kawan kedengaran suara garau kawan baik aku. hampir telempar pen di tangan ku.

"bongok ni..tekejut aku!.."

"hahaha..itu pun tekejut...ehh..siapa bagi? besday kau ka?? err..lambat lagi kan??.."sambil tangannya membelek-belek kalender di atas meja ku yang berterabu.

"kau ni..besday aku pun nda ingat...bukan untuk aku lah..kau lupa ka hari ni tanggal berapa?"kataku sambil menjeling dia.

"hari ini??...19...hahahhahahaha...sudah-sudahlah..kau ni..dia sudah lama pergi la sayang oii..."sambil mengusap lembut ubun-ubun kepala ku. Aku diam.

"do u realize its been how long...he left u?? witout a words..a gud bye...tiada apa-apa kawan.."katanya lagi. Tangannya yang kasar masih lagi mengusap lembut ubun-ubun kepala ku.

Aku diam. Perlahan-lahan aku menyandar diri di kerusi ku yang empuk. Aku merenung bungkusan besaiz kotak kasut yang berbalut kertas biru. Itu warna kesukaan si dia.

"just let it go..please dear...let it go..dia tu sudah sangat lama..bertahun-tahun sudah.. tiap tahun tanggal 19 jan..kau mesti beli hadiah untuk dia...tapi aku tengok tidak pernah berhantar...untuk apa???...aku rasa tidak pernah sekali pun kau hantar...untuk apa dear??...dia sudah lama lupa kau....kau sudah tidak wujud dalam dia...please la...wake up!.."kata suara garau itu. Tangan kasarnya kini menepuk-nepuk bahu ku. Dan aku hanya mampu diam dan mengumpul kekuatan untuk menahan sebak.

"setiap tahun pun begini..sudah masa kau lupakan semua tu...and move on..buka hati untuk melihat orang lain dan bagi peluang hati kau senyum..."katanya lagi.

"kita sudah lama kenal..sudah puas aku tengok kau belakun untuk cover sunyi hati kau tu..walaupun kau bilang kau happy sekarang dengan hobi baru kau..tapi ni..dalam hati ni...kau saja yang tau..."katanya lagi sambil menepuk dadanya perlahan.

Aku diam. Tidak tahu mahu berkata apa. Perlahan-lahan dia mengusap lembut ubun-ubun kepala ku lagi., kemudian dia pergi senyap..hanya tinggal bau grease dan diesel.

Aku menarik nafas dalam-dalam terasa sangat berat. Ku hembus perlahan. Aku merenung bunkusan biru di atas meja. Air mata sudah tidak tertahan lagi. Kabur. Sebak.

"aahhh...hati kita sangat kasihan..." bisik ku perlahan.