Friday, June 25, 2010

Kau dan sendu yang amat lara.

"kau sudah lama tidak datang..aku tunggu kau sini tiap petang..tapi kau nda datang..kenapa?..pegi mana kau?.." Tanya ku petang itu.

"aku bz sikit bah..banyak keja..kau paham juga kan.."jawabnya pendek. Tidak menoleh pun padaku. Jauh sungguh pandangan matanya.

"emmm...kau selalu pun begitu...aku juga lah yang selalu menunggu..kerja ku menunggu dan berharap itu saja lah..nda pandai habis..dari dulu sampai sekarang.."luahku. Sedikit sebak, namun mampu di kawal.

"kau tidak pernah fikir pasal aku...tidak pernah fikir pasal perasaan aku kan..kau hanya mau jaga hati kau saja..jaga situasi kau saja.."luahku lagi. Suaraku tenggelam timbul. Sebak kian terasa. Dan dia diam memandang jauh entah ke mana.

"aku cuma harap kau paham..aku tetap ingat dan doa untuk kau walaupun dari jauh..kau mesti ingat itu..jangan pernah kau lupa..jangan sesekali kau lupa.."katanya dengan suara yang mendatar.perlahan.Tetap tidak memandang aku. Pandangannya di buang jauh entah ke mana.

"aku sangat paham bah..tapi kadang-kadang sunyi dan rindu itu seperti membunuh aku..."luahku seolah berbisik. Sebak.

"aku mau kau selalu ada bah sama aku...selalu ada di sisi aku.."luahku lagi. Sudah tidak tertahan sebak di dada ini. Air mata sudah mula menitis. Ku biarkan saja. Dan dia tetap tidak memandang aku. Pandangannya di buang jauh entah ke mana.

Aku menutup mata dan mendongak ke langit. Bila ku buka mata, langit tetap sama. Biru. Dan angin petang bertiup perlahan menyapa manik-manik jernih airmata di pipi ku. Dan terdengar lagu sendu yang amat lara. Dan aku melihat d permukaan air tawar masin itu hanya ada satu bayang. Dan lagu sendu yang amat lara terus berdendang riang.

No comments:

Post a Comment