Thursday, May 6, 2010

Mama..maaf, aku belum mampu miliki kebahagian itu.

"setakat tender kecil macam taik kucing tu...nda payahlah kau mau berbangga diri...baru itu sudah sibuk sana sini...huuhh.." katanya dengan angkuh.

"bagus kau pigi mati saja lah!!...pigi mati dengan kantin kau tu...sial!!.." Panggg!!!

******

Masih jelas lagi kata-kata itu di telinga ku. Nada yang sangat angkuh dan sombong. Pedih di pipi ku masih terasa. Aku tersenyum sendiri. Aku bersyukur kerna aku sudah tidak lagi dan tidak akan mendengar kata-kata seperti itu lagi.

"aku jumpa dia di pasar hari tu...cantik juga lah bini dia..pakai tudung..macik dia cakap janda anak 2.." cerita mama suatu pagi.

"bah..bagus lah...nda payah susah-susah kelang kabut mau ada anak..." balas ku sambil tersenyum. Mata ku liar mencari-cari parking kosong di depan pasar besar.

"dia pakai double cab merah ford...datuk punya kunun..." cerita mama lagi sambil mencuri pandang ke arah ku.

"hahahahha....jadi datuk sudah dia..bah bagus lah..tecapai sudah cita-citanya.." balasku. Mata ku masih liar mencari-cari parking kosong di depan pasar besar.

"mungkin lah.."jawab mama pendek. Mama membuang pandang entah ke mana. Aku menjeling mama. Dia diam. Tangannya memulas-mulas tali hand beg nya. Sepi. Ada sedikit perubahan di muka mama. Aku tau.

"cepattt!!.." aku memecut wira kelabu ku dan terus mengambil parking kosong di sebelah pintu masuk ke pasar besar.

"hahaha..nasib campin..." puji ku pada diri sendiri. Mama diam.

"baguslah bah kan..dia sudah jadi datuk..ada keta..ada bini yang sayang dia dan ada anak-anak segera...kita patut tumpang gembira kan..sekurang-kurangnya dia pun masih baik dan bertegur sapa sama mama..." kataku. Enjin kereta ku matikan.

"tapi mama pun mau kau bahagia macam itu juga... " jawab mama sambil tangannya membuka pintu kereta dan berjalan laju masuk ke pasar besar.

Aku mengejar mama dengan pandangan hampa. Aku menarik nafas dalam-dalam dan ku lepaskan dengan berat sekali. Terasa lemah kaki dan seluruh badanku namun ku paksa juga untuk keluar dari wira kelabu milik bapa ku.

"maafkan aku mama...aku belum mampu untuk miliki kebahagian itu.."bisik hati kecilku. Aku melangkah perlahan masuk ke pasar besar. dari jauh aku melihat mama ketawa kecil sedang tawar menawar. Aku senyum.

"sesungguhnya ma..aku pun mau bahagia juga.."bisik hati kecilku lagi.

No comments:

Post a Comment